Solo Puteri, adalah riasan yang biasa digunakan oleh puteri-puteri raja pada upacara hari-hari besar yang diperingati oleh kerajaan Solo, misalnya pada perayaan Sekaten, 17-an, dll. Sedangkan pada upacara perkawinan agung untuk puteri raja, menggunakan riasan Solo Basahan, yaitu riasan dengan menggunakan pakaian dodot (out of shoulder), beserta paes warna hijau. Riasan Solo Puteri (menggunakan paes hitam)sangat luwes dan anggun sehingga banyak para calon pengantin yang memilih riasan ini, pada perkembangannya pengantin bisa memadukan dengan kebaya modern yang diberi hiasan payet sehingga akan kelihatan lebih mewah dengan tampilan yang lain. Riasan Solo puteri, hampir sama dengan Yogya Puteri yang membedakan hanyalah bentuk paesnya. Kalau Solo puteri berbentuk oval, sedangkan Yogya puteri berbentuk lancip. Untuk asseoriesnya Solo puteri lebih berbentuk gepeng dan banyaknya kembang goyang, Solo Puteri ada 7 (tujuh) sedangkan Yogya Puteri ada 5 (lima) karena pada sejarahnya Solo dan Yogya itu bersaudara sehingga banyak persamaannya dalam hal tata rias dan busananya. Untuk kainnya, Yogya menunjukan tumpalnya atau garis pinggir kainnya, sedangkan untuk Solo garis pinggir kain disembunyikan.